Kamis, 10 Januari 2013

Makalah Pengantar Pendidikan (Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem)



PENDIDIKAN SEBAGAI SEBUAH SISTEM

A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN
-          Pendidikan secara umum merupakan suatu usaha untuk mencapai  suatu tujuan dalam pendidikan.
-          Dalam kajian yuridis formal, makna pendidikan seperti tersurat dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diungkapkan sebagai berikut:"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
-          Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan pula "pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur, Kurikulum dan peralatan atau fasilitas".

B.     PENGERTIAN SISTEM
Banyak definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata”sistem” diataranya sebagai berikut:
a.       Sistem adalah suatu kebetulan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir,suatu himpunan atau panduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.
b.      Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
c.         Sistem merupakan suatu himpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dna berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Ciri-ciri umum dari sistem yaitu sebgai berikut:
·         Sistem merupakan suatu kesatuan yang berstruktur
·         Kesatuan terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh.
·         Masing-masing komponen memiliki fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan fungsi struktur,yaitu mencapai tujuan sistem.


C.     PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
Pendidikan sebagai suatu sistem dapat ditinjau dari dua hal:
(1)   sistem pendidikan secara mikro.
Pendidikan secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik. Polanya lebih merupakan sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (message) yang akan disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih merupakan sebagai pengirim pesan (senders) melalui kegiatan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas.
(2)   sistem pendidikan secara makro.
Dalam kajian makro, sistem pendidikan menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri dari :
1) input (masukan) berupa sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya manusia, masukan instrumental berupa kurikulum, silabus dsb, masukan sarana termasuk di dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus disiapkan;
2) Proses yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses ini termsuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan pembelajaranyang dilakukan pendidikdalam kerangka memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran;
3) Keluaran (output) yaitu hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi lulusan/peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun juga keluaran penddikan mencakup segala hal yang dihsilkan oleh garapan pendidikan berupa : kemampuan peserta didik (human behavior), produk jasa (services) dalam pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang berupa karya intelektual ataupun karya yang sifatnya fisik material.

D.    KOMPONEN DAN HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN DALAM SISTEM PENDIDIKAN 
PH Combs (1982) mengemukakan dua belas komponen pendidikan sebagai berikut:
a. Tujuan dan Prioritas adalah fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini merupakan informasi apa yang hendak dicapai oleh sisitem pendidikan dan urutan pelaksanaanya
b. Peserta didik adalah fungsinya belajar diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesui dengan tujuan sistem pendidikan
c. Manajemen atau pengelolan adalah fungsinya mengkoordinasi, mengarahkan dan menilai sistem pendidikan
d. Struktur dan jadwal waktu adalah mengatur pembagian waktu dan kegiatan
e. Isi dan bahan pengajaran adalah mengambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik.
f. Guru dan pelaksanaan adalah menyediakan bahan pelajaran dan menyelengarakan proses belajar untuk peserta didik
g. Alat bantu belajar adalah fungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarik dan berpariasi
h. Fasilitas adalah fungsinya untuk tempat terjadinya proses pembelajaran
i. Teknologi adalah fungsi memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan
j. Pengawasan mutu adalah fungsi membina peraturan dan standar pendidikan
k. Penelitian adalah fungsi memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan
l. Biaya adalah fungsinya memperlancar proses pendidkan 

E.     HUBUNGAN SISTEM PENDIDIKAN DENGAN SISTEM LAIN
Dalam ruang lingkup yang besar terlihat system yang saling berhubungan dengan system lain. Hal ini wajar, karena pada dasarnya setiap system itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sedangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaan dan pengembangan. Misalnya system ekonomi, system politik dan system pendidikan, satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Antara system tersebut terdapat hubungan fungsional yang bersifat saling menunjang.Berdasarkan itu pula maka system pendidikan hanya dapat terbina dan berkembang dengan baik apabila strategi pengembangannya mengindahkan pengembangan yang terjadi pada system-sistem yang lain. System-sistem tersebut secara keseluruhan membentuk suprasistem.

Hubungan suprasistem, system, dan subsistem :
Pendidikan Formal(PF), Non-Formal(PNF), dan In-Formal(PIF) :
F.      KETERKAITAN ANTARA PENGAJARAN DAN PENDIDIKAN
Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Karena masing-masing saling mengisi.

Perbedaan pengajaran dengan pendidikan :
Pengajaran (intruction)
1.                  Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang
atau program tertentu seperti pertanian,kesehatan.
2.                 Memakan wkatu relatif singkat.
3.                 Metode lebih bersifat rasional,teknis praktis.
Pendidikan (education)
1.                   Lebih menekankan pada pembentukan manusia(penanaman sikap,nilai-nilai)
2.                   Memakan waktu relatif panjang
3.                   Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi

Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran :
Tujuan yang ingin dicapai melalui proses pendidikan adalah menghasilkan siswa yang  mengerti, memahami dan mampu mengimplementasikan dirinya  di masa yang akan datang.
Hal ini dapat terwujud jika dilakukan melalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui:
(1). Bimbingan yaitu pemberian bantuan arahan motivasi nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan menanggulangi masalahnya sendiri.
(2). Pengajaran yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga kependidikan dan peserta didik
(3). Pelatihan yaitu sama dengan pengajaran khususnya untuk mengembangkan keterampilan tertentu.

Makalah Ilmu Kealaman Dasar Pencemaran Udara



PENCEMARAN UDARA
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pencemaran terjadi pada saat senyawaan-senyawaan yang dihasilkan dari kegiatan manusia ditambahkan kelingkungan, menyebabkan perubahan yang buruk terhadap kekhasan fisik, kimia, biologis dan estesis. Tentu saja, semua makhluk hidup bukan ? manusia juga menghasilkan limbah yang dilepaskan kelingkungan, namun pada umumnya dianggap bagian dari sistem alamiah, apakah mereka memiliki pengaruh buruk atau tidak. Pencemaran biasanya dianggap sebagai hasil dari tindakan manusia. Dengan demikian, proses-proses alamiah dapat terjadi dalam lingkungan alamiah yang sangat mirip dengan proses-proses yang terjadi karena pencemaran.
 B. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara ?
Apa penyebab timbulnya pencemaran udara ?
Apa saja komponen-komponen pencemaran udara ?
Apa saja faktor penyebab pencemaran udara ?
Apa saja dampak pencemaran udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi ?
Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi atau mencegah pencemaran udara ?
 C. TUJUAN MAKALAH
Mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemaran udara.
Mengetahui apa saja penyebab timbulnya pencemaran udara.
Mengetahui komponen-komponen pencemaran udara.
Mengetahui faktor penyebab pencemaran udara.
Mengetahui dampak pencemaran udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara.
BAB II PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA
Pengertian Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, pencemaran (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).

B.     PENYEBAB TIMBULNYA PENCEMARAN UDARA
Pencemaran Udara, disebabkan oleh :


(1)    CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar   fosil ( batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca.

(2)    CO (Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian.

(3)    CFC (Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer.

(4)    SO dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam.

Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan.

(5)    Asap Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

C.     KOMPONEN PENCEMARAN UDARA
Pencemaran Udara Primer Pencemaran di udara berada dalam bentuk yang hampir tidak berubah, seperti pada saat dibebaskan dari sumbernya sebagai hasil dari suatu proses tertentu. Digolongkan menjadi beberapa kelompok,yaitu :
a. Carbon monoksida (CO)
b. Nitrogen Oksida (Nox)
c. Hidrocarbon (HC)
d. Sulfur oksida (SOx)
Pencemaran Udara Sekunder yaitu semua pencemaran udara yang sudah berubah karena reaksi tertentu antara dua atau lebih pencemaran. Umumnya pencemaran sekunder tersebut merupakan hasil antara pencemaran primer dengan pencemaran lain yang ada di udara. Misalnya Ozon (O ะท ), yang terjadi antara molekul-molekul Hidricarbon (HC) yang ada di udara dengan Nitrogen oksida (Nox) melalui pengaruh sinar ultraviolet dari matahari.
Macam-macam Pencemaran Udara :
a. Oksida karbon yaitu CO dan CO2.
b. Pencemaran yang berupa oksida belerang yaitu SO2 dan SO3.
c. Pencemaran yang berupa oksida Nitrogen, terutama NO2.
d. Sinar dan subtansi radioaktif baik yang bersumber secara alami dari kerak bumi maupun dari hasil emisi instalasi radioaktif, merupakan pencemaran yang berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan pada sel dan organ tubuh lainnya yaitu berbentuk penyakit kangker dan mutasi sel.
e. Pencemaran suara timbul bila dalam lingkungan terdapat suara yang memiliki kekuatan lebih dari daya tahan manusia terhadap suara yaitu 85 desibel.
f. Pencemaran panas, bersumber dari semua bentuk pembakaran dan panas matahari yang terperangkap bangunan kota.
Bentuk-bentuk zat pencemar yang sering terdapat dalam atmosfer :
a. Gas : Keadaan gas dari cair atau keadaan padatan.
b. Embun : Tetesan cairan yang sangat halus yang tersuspensi di udara.
c. Uap : Keadaan gas dari zat padat volatile atau cairan.
d. Awan : Uap yang dibentuk pada tempat yang tinggi.
e. Kabut : Awan yang terdapat diketinggian yang rendah.
 f. Debu : Padatan yang tersuspensi dalam udara yang dihasilkan dari pemecahan bahan.
 g. "size" : Partikel-partikel debu atau garam yang tersuspensi dalam tetes air.
 h. Asap : Padatan dalam gas yang berasal dari pembakaran tidak sempurna.

D.    FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
1. Kecepatan kendaraan. Arus lalu lintas kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata rendah akan menyebabkan pengingkatan konsentrasi terutama partikel karbon dioksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) yang lebih berbahaya mengganggu kesehatan daripada dengan kecepatan tinggi, dimana juga akan memproduksi lebih banyak emisi gas buang yang mengandung Nitrogen Oksid a (NOx).
2. Usia kendaraan yang lama. Mesin kurang berfungsi/sempurna akibat pemeliharaan dan suku cadang kendaraan yang terbatas/tidak diproduksi lagi.
3. Kondisi lalu lintas. Volume lalu lintas yang cenderung tinggi memberikan andil terbesar pencemaran udara.
 4. Kondisi atmosfir Perubahan iklim atmosfir seperti menimbulkan panas global, efek rumah kaca, dll .
E.  DAMPAK PENCEMARAN UDARA BAGI KESEHATAN
Kanker pada paru-paru atau organ tubuh lainnya. Terjangkitnya penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun khronis. Menurunnya fungsi kerja paru-paru dan pertahanan imunitasnya melemah. Dapat menyebabkan iritasi dan radang pada saluran pernafasan. Terhambatnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh. Dapat mengakibatkan penyakit jantung akibat darah yang tercemar oleh udara kotor yang di bawa oleh darah. Kadar timbal yang tinggi di udara dapat mengganggu pembentukan sel darah merah.
F.      PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA
a.       Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang banyak mengeluarkan asap serta gas-gas pencemaran lainnya, serta menggagalkan pemakaian bahan bakar yang tidak mencemarkan lingkungan.
b.      Melakukan pengolahan asap sebelum dilepas keudara, misalnya dengan memasang saringan atau bahan penyerap pencemaran. Gas buangan atau asap dialirkan kedalam air atau larutan penyakit sebelum dibebaskan ke atmosfer . untuk mencegah terjadinya pencemaran panas, gas yang akan dibuang ke udara diturunkan dahulu suhunya. Sedangkan untuk sumber pencemaran yang bergerak, yaitu mobil juga perlu memiliki saringan partikel atau gas-gas lainnya.
c.       Membangun cerobong asap yang cukup tinggi hingga asap dapat menembus lapisan inverse thermal agar tidak menambah pencemaran yang terperangkap di at a s kota atau di atas daerah pemukiman.
d.      Memilih system transformasi yang efisien dan tidak menimbulkan banyak pencemaran. Misalnya menggunakan bensin tanpa Pb, menciptakan mesin mobil yang hemat bensin atau mengurangi angkutan pribadi dan menambah angkutan umum.
e.       Memperbanyak penghijauan dan taman-taman dalam kota, agar banyak lebih banyak CO2 yang diserap tumbuhan untuk proses fotosintesis. Penghijauan juga bermanfaat uantuk menambah kadar oksigen. Selain itu tumbuhan dapat bermanfaat pula sebagai penahan debu dan partikel lainnya. Bila dalam udara terdapat bahan pencemar yang berbahaya atau kadar tinggi, maka efeknya dapat dilihat lebih dahulu pada tumbuhan, sehingga tumbuhan tersebut merupakan indikator pencemaran.
f.       Mendorong terlaksananya peraturan pencegahan pencemaran serta pelaksanaan sanksi bagi para pelanggar aturan.
.




BAB III PENUTUP
Kesimpulan Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi sehingga menganganggu manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lain dalam lingkungan. dalam hal ini pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang emisi kendaraan bermotor, dibutuhkan upaya segera dalam penanggulangannya.
G.    DAFTAR PUSTAKA
Laksmi prihantoro. 1989. Manusia dan Lingkungan. Bandung. FPMIPA IKIP Rukaesih Ahmad. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta. Penerbit: ANDI http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-udara/terjadinya-pencemaran-udara-dan-penanggulangannya/ http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-udara/zat-zat-pencemar-dan-pencemaran-udara/ http://ilmupedia.com/akademik/92/622-penanggulangan-pencemaran-udara.html